Sunday 21 June 2015

DEFINISI DARI LENSA DAN JENIS-JENIS LENSA UNTUK KAMERA SLR MAUPUN DSLR

Dalam bidang fotografi, lensa merupakan alat vital dari kamera yang berfungsi memfokuskan cahaya hingga mampu membakar medium penangkap. Terdiri atas beberapa lensa yang berjauhan yang bisa diatur sehingga menghasilkan ukuran tangkapan gambar dan variasi fokus yang berbeda.

Di bagian luar lensa fotografi biasanya ditempatkan tiga cincin pengatur, yaitu cincin panjang fokus (untuk lensa jenis variabel), cincin diafragma, dan cincin fokus.
  • Focus => Adalah bagian yang mengatur jarak ketajaman lensa terhadap gambar.
  • Diafragma => berfungsi seperti pupil dalam mata. Diafragma berguna untuk mengatur cahaya yang akan masuk ke dalam kamera. Jika cahaya terang, maka diafragma akan menyempit. Jika cahaya redup, maka diafragma melebar. Cahaya yang masuk ke dalam kamera membentuk gambar pada film. Bayangan benda yang terbentuk harus jatuh pada film dalam kamera tersebut.
Dan definisi secara umum dari lensa itu ialah alat untuk melengkapi untuk mengambil sebuah gambar dan alat paling vital pada kamera. Tanpa lensa kamera tidak akan menangkap dan merekam gambar. Dalam fotografi, lensa berfungsi untuk memfokuskan cahaya dan mengantarkannya ke dalam badan kamera. Di bagian luar lensa biasanya terdapat tiga cincin panjang focus (untuk lensa jenis variabel), cincin diafragma dan cincin focus.
Pada permukaan lensa juga di lengkapi sebuah lapisan yang dibuat dari uap logam (coating). Lapisan coating berfungsi untuk menghilangkan efek flare yang di dapat ketika melawan matahari. Sehingga para fotografer tidak takut memandang matahari melalui kameranya. Coating juga berguna untuk menghilangkan efek kabur atau sering juga di sebut blur yang di dapat dalam sebuah foto.
Dalam dunia fotografi ada berbagai jenis lensa. Setiap jenis mempunyai keistimewaan untuk merekam sebuah gambar dan memberikan efek serta karakteristik masing-masing yang dapat di sesuaikan dengan kebutuhan fotografer.
Berikut berbagai jenis-jenis lensa dan kegunaannya :

  1. 1.     Lensa Kit (standar/normal)

GambarLensa
ini juga disebut lensa normal, berukuran 50-55mm dan memberikan karakter bidikan natural. Gambar yang dihasilkan tidak akan beda jauh dengan apa yang dilihat oleh mata. sebuah lensa yang memetakan citra yang nampak seperti perspektif pandang normal mata manusia. Pemetaan perspektif tersebut didapat karena panjang fokus lensa sebanding dengan jarak diagonal bidang fokal dengan sudut pandang diagonal sekitar 53 derajat.

  1. 2.     Lensa Wide Angle (Lensa Sudut-Lebar)

Gambar
Lensa jenis ini dapat digunakan untuk menangkap subjek yang luas dalam ruang sempit. Karakter lensa ini adalah membuat subjek lebih kecil dari ukuran sebenarnya. Dengan lensa jenis ini, kita dpat memotret lebih banyak orang yang berjejer jika dibandingkan dengna lensa kit (standar) di dalam ruangan. Semakin peendek jarak fokusnya maka semakin lebar pandangannya. lensa dengan panjang fokus lebih pendek daripada lensa normal, sesuai dengan ukuran bingkai citra pada bidang film pada kamera film, maupun dimensi sensor foto pada bidang fokal pada kamera digital. Menurut standar fotografi, lensa normal adalah lensa yang mempunyai panjang fokus mendekati panjang diagonal bidang fokal. Lensa sudut lebar dengan panjang fokus yang lebih pendek akan memproyeksikan lingkaran citra yang lebih besar ke bidang fokal.  UKuran lensa ini beragam mulai dari 17 mm, 24 mm, 28 mm dan 35 mm.

  1. 3.     Lensa Tele

Gambar
Lensa tele merupakan kebalikan dari lensa Wide Angle. Fungsi lensa ini untuk mendekatkan subjek, namun mempersempit sudut pandang. Yang termasuk lensa tele adalah lensa berukuran 70 mm ke atas. Karena sudut pandangannya sempit, lensa tele akan mengaburkan pandangan sekitarnya. Namun, hal ini tidak menjadi masalah karenan lensa tele memang di gunakan untuk mendekatkan pandangan dan memfokuskan pada objek yang di tujunya. Lensa ini digunakan oleh fotografer unutk untuk memotret objek dari jarak jauh, seperti foto candid atau landscape.
Berikut sedikit biography dari lensa Tele : adalah lensa dengan konstruksi panjang yang lebih pendek daripada panjang fokusnya sehingga mengakibatkan pusat optis (en:optical center) berada di luar badan lensa. Sebuah lensa tele dapat dikenali dengan adanya susunan lensa yang disebut telephoto group yang didesain untuk jarak fokus (en:focal length) yang jauh.
Telephoto group adalah lensa komposit yang ditemukan oleh Peter Barlow. Sebuah lensa regular yang mempunyai panjang lensa lebih pendek daripada panjang fokusnya, tidak selalu berupa lensa tele. Tetapi pada kenyataan sebuah lensa dengan panjang fokus di atas 280mm selalu dikatakan lensa tele. Jika sebuah lensa kamera berada pada panjang fokus 200mm dan terfokus ke jarak tak terhingga, exit pupil tersebut berada pada jarak 200mm dari bidang fokal dan pupil tersebut menjadi pusat optis lensa. Ketika panjang fokus lensa ini bertambah, panjang fisik badan lensa akan bertambah panjang jika lensa ini bukan lensa tele. Namun tidak demikian dengan lensa tele, susunan lensa telephoto group membuat cahaya yang dilewatkan oleh kata depan, seakan-akan berasal dari kata dengan panjang fokus yang sangat panjang sebelum diteruskan ke bidang fokal karena sifat fokus negatif susunan lensa ini. Lensa tele terberat yang pernah ada, dibuat oleh Carl Zeiss dengan panjang fokus 1700mm f/4 dengan panjang badan lensa 425mm dan berat 256 kg. Didesain untuk kamera medium format Hasselblad 203 FE.

  1. 4.     Lensa Zoom

Gambar
Merupakan gabungan antara lensa standar, lensa wide angle dan lensa tele. Ukuran lensa tidak fixed, misalnya 80-200 mm. lensa ini cukup fleksibel dan memiliki range lensa yang cukup lebar. Lensa zoom banyak digunakan sebab pemakai tinggal memutar ukuran lensa sesuai yang dibutuhkannya.
Berikut definisi dan biography dari lensa variable atau sering disebut lensa zoom : Lensa variabel (en:varifocal lens, zoom lens) adalah lensa yang tidak dapat mempertahankan bidang fokus pada saat terjadi perubahan panjang fokus karena posisi bidang fokal juga ikut tergeser, sehingga diperlukan pemfokusan ulang setiap terjadi perubahan panjang fokus. Panjang fokus dari lensa variabel tidak tunggal, tetapi dapat diubah-ubah pada rentang tertentu dari nilai minimum ke nilai maksimumnya. Ukuran lensa variabel sering ditentukan dengan rasio dari panjang fokus lensa yang terpanjang dan terpendek, misalnya sebuah lensa dengan panjang fokus 100mm ke 400mm, dijelaskan sebagai 4:1 atau “4x” zoom. Dengan teknologi pengembangan lensa yang modern, degradasi mutu citra yang dihasilkan oleh lensa variabel, dibandingkan dengan lensa prima, sangatlah minim. Hal ini berbeda dengan sekitar 20 tahun yang lalu, ketika dengan pertimbangan untuk mempertahankan mutu citra, banyak fotografer profesional saat itu memilih untuk bekerja dengan tidak mengandalkan lensa variabel. Walaupun demikian, masih dikatakan bahwa hingga tahun 2009, belum ada lensa variabel dengan ukuran di atas 3x yang dapat menandingi lensa prima dalam hal mutu citra. Tentu hal ini bergantung juga pada kepiawaian seorang fotografer dalam mengatur cahaya, mempertahankan stabilitas kamera dari goncangan selama waktu pajanan dan olah digital.

  1. 5.     Lensa Super Zoom

Gambar
Lensa superzoom (en:superzoom lenshyperzoom lens) adalah lensa fotografi dengan faktor panjang fokus (en:focal length factor) yang sangat besar, lebih besar dari 4x. Faktor panjang fokus dapat berkisar hingga 15x zoom pada kamera refleks lensa tunggal dan 26x pada kamera digital, hingga 100x pada kamera televisi profesional.

  1. 6.    Lensa Tetap (fixed)

Gambar
Lensa tetap (en:prime/ fixed lens) adalah lensa dengan panjang fokus tunggal. Lensa tetap sering dikatakan mempunyai nilai lebih pada ketajaman hasil citra. Dengan ukuran yang lebih kecil, lensa tetap mempunyai bobot yang lebih ringan dan harga yang lebih murah dibandingkan dengan lensa zoom pada mutu yang sama. Lensa prima juga mempunyai kelebihan pada kecepatan lensa dan dengan diameter tingkap yang besar (nilai bukaan yang kecil), sebuah lensa tetap menjadi lebih handal untuk digunakan pada pemotretan low light photography dan menimbulkan efek blur dengan kedalaman ruang yang rendah.
Dalam bahasa Inggris, istilah prime dalam konteks lensa telah digunakan sebagai lawan kata zoom. Sebuah lensa prima dengan panjang fokus tunggal dan lensazoom dengan panjang fokus variabel.

  1. .7 Lensa Fish eye (Lensa mata ikan)

Gambar
Lensa Fish Eye merupakan lensa Wide Angle dengan diameter 14 mm, 15 mm, 16 mm. Lensa ini memberikan pandangan 180 derajat. Gambar yang dihasilkan dari lensa ini akan cenderung melengkung, terdistorsi menjadi oval dan terlihat seperti gepeng.
Berikut biography dari lensa fish eye/ mata ikan : Lensa mata ikan (en:fisheye lens) adalah lensa sudut lebar dengan sudut pandang hemisperis yang sangat lebar. Lensa mata ikan pertama kali didesain dan dikembangkan guna kepentingan meteorologi untuk mempelajari barisan awan dan pertama kali disebut “whole-sky lenses”, lensa mata ikan menjadi populer pada fotografi umum karena distorsi citranya yang khas.

1. 8. Lensa fokus tunggal (lensa fixed)

Gambar
Lensa fokus tunggal (en:fixed focus lens) adalah lensa dengan bidang fokus tunggal, biasanya disetel pada jarak hiperfokal. Lensa fokus tunggal didesain untuk mencapai jarak fokal (en:focal distance) yang maksimum sehingga kedalaman ruang dapat mencapai rentang dari jarak dekat hingga jarak terjauh (jarak hiperfokal).

  1. 9. Lensa Fokus halus

Gambar
Lensa fokus halus (ensoft focus lens) adalah lensa dengan aberasi sperisSoft focus adalah sebuah efek pada fotografi yang disebabkan oleh blur akibat aberasi speris lensa. Sebuah lensa fokus halus didesain untuk menimbulkan efek blur tersebut namun tetap menjaga ketajaman setiap garis dari subyeknya. Efek soft focus yang ditimbulkan oleh lensa ini tidak sama dengan efek out of focus yang disebabkan posisi subyek di luar bidang fokus.
Contoh lensa fokus lunak adalah Canon EF 135mm f/2,8 with Softfocus[5] dan Pentax SMC 28mm f/2,8 FA Soft Lens. Keduanya dilengkapi dengan sistem pengaturan aberasi speris, jika aberasi speris tersebut dimatikan, lensa akan menghasilkan citra dengan fokus yang tajam seperti lensa lain pada umumnya.

1. 10. Lensa parfokal

Gambar
Lensa parfokal (en:parfocal lenstrue zoom lens) adalah sebuah lensa yang mempertahankan ketajaman bidang fokusnya walaupun terjadi perubahan panjang fokus lensa.

1. 12. Lensa Tilt-shift

Lensa Samyang 24mm f3.5 Tilt-Shift Segera di Umumkan lensa-tilt-shift
adalah  lensa yang fungsinya me-miniaturisasi sebuah foto, yaitu membuat foto dari benda-benda nyata tampak seperti model miniatur dengan memanfaatkan efek penyempitan DoF (Depht of Field), menaikkan saturasi dan penyesuaian kurva. Jadi, Anda bisa melihat obyek-obyek nyata menjelma bak model miniatur. lensa Tilt-shift juga digunakan untuk memotret obyek yang memang model miniatur. Tujuannya adalah untuk menampilkan kedetailan hasil. Obyek ditampilkan close-up tapi tanpa menghilangkan perspektif bentuk aslinya. Secara singkat, Tilt-Shift dapat diartikan sebagai manipulasi pemiringan (tilt) dan atau pergeseran (shift) yang dilakukan terhadap lensa, relatif terhadap posisi sensor kamera.  Salah satu efek yang paling nyata dari penggunaan lensa jenis tilt-shift adalah penyempitan (DOF)  Depth of Field.  Canon mulai mengembangkan lensa tilt-shift sejak tahun 1979. Bagi yang masih memiliki sarana terbatas, pengolahan secara digital bisa jadi alternatif, walaupun mungkin tingkat kepuasannya tentu saja berbeda.

1. 13. AMBIGUITAS

Gambar
Istilah prime lens pada awalnya mempunyai arti lensa utama pada sebuah kombinasi sistem lensa.Ketika sebuah lensa digunakan bersamaan dengan misalnya teleconverter, lensa tersebut sering disebut prime lens yang berarti lensa yang utama, dan teleconverter sebagai komponen tambahan (en:auxiliary). Beberapa pabrikan lensa seperti ARRI Media, ISCO Precision Optics, Schneider Kreuznach, Carl Zeiss, Canon masih memasarkan produk lensa variabel mereka dengan istilah variable prime sehingga dapat menimbulkan kesan seakan-akan produk tersebut berupa lensa parfokal.

Dan di bawah ini adalah statistic perbandingan untuk Lensa :
Lensa normal standar untuk berbagai format film dalam fotografi:
Format film
Dimensi citra
Diagonal citra
Panjang fokus normal lensa
9.5 mm Minox8 × 11 mm13.6 mm15 mm
Half-frame24 × 18 mm30 mm30 mm
APS C16.7 × 25.1 mm30.1 mm28 mm, 35 mm
135, 35mm24 × 36 mm43.3 mm45 mm, 50 mm
120/220, 6 × 4.5 (645)56 × 42 mm71.8 mm75 mm
120/220, 6 × 656 × 56 mm79.2 mm80 mm
120/220, 6 × 756 × 68 mm88.1 mm90 mm
120/220, 6 × 956 × 84 mm101.0 mm105 mm
120/220, 6 × 1256 × 112 mm125.0 mm120 mm
large format 4 × 5 sheet film96 × 120 mm (image area)153.7 mm150 mm
large format 5 × 7 sheet film120 × 170 mm (image area)208.0 mm210 mm
large format 8 × 10 sheet film194 × 245 mm (image area)312.5 mm300 mm
Panjang fokus normal untuk kamera 35 mm dengan diagonal bidang fokal 43 mm pada umumnya adalah 50 mm, namun nilai antara 40 and 58 mm masih dianggap normal.
Nilai 50 mm dipilih oleh Oskar Barnack, pendiri camera Leica sebagai titik temu antara nilai teoritis dan ketajaman citra yang baik, disaat teknologi lensa pada saat itu membutuhkan lensa dengan panjang fokus yang lebih panjang untuk mendapatkan ketajaman citra yang optimal.
Demikian informasi dari beberapa sumber untuk Jenis-jenis lensa dan kegunaanya, Semoga bermanfaat.

Daftar Istilah Dalam Fotografi

Berikut ini adalah daftar istilah dalam fotografi:
A
  • A : Auto, yaitu simbol untuk pilihan fasilitas otomatis. Bila selector diputar ke posisi auto maka bukaan diafragma akan bekerja secara otomatis.
  • AF :  Auto Focus, yaitu cara kerja kamera yang fokus otomatis tanpa mengharuskan user memutar sendiri penemu fokus (jarak).
  • AL servo AF : saran pilihan autofocus yang digunakan untuk memotret objek2 bergerak. Biasanya digunakan untuk pemotretan kegiatan olahraga.
  • Angle of view : sudut pemotretan.
  • Aperture diafragma :  lubang tempat cahaya masuk kedalam kamera dari lensa keatas film.
  • Artificial light : cahaya yang sengaja dibuat manusia untuk memotret misalnya lampu kilat, api, dll.
  • ASA : American Standar Assosiation. Yaitu standar kepekaan film. Pengertiannya sama dengan ISO, hanya saja nama ASA dahulu umumnya dipakai diwilayah amerika.
  • Auto Program Programed Auto (P) : fasilitas otomatis untuk memilih pencahayaan terprogram secara normal dan high speed (kecepatan tinggi), tergantung pada pemakaian panjang-pendek fokus lensa.
B
  • Back light : Cahaya dari belakang, yaitu cahaya yang datang dari belakang objek. Efek cahaya ini bisa merugikan fotografer sebab bila mengenai lensa akan menimbulkan flare.
  • Bayonet : Sistem dudukan lensa yang hanya memerlukan putaran kurang dari 90 derajat untuk melakukan penggantian lensa.
  • Birds eye view : Sudut pandang dalam pemotretan yang mirip dengan apa yang diliat seekor burung yang sedang terbang.
  • Blitz : Lampu kilat atau flashgun. Alat ini merupakan cahaya buatan yang berfungsi menggantikan peran cahya matahari dalam pemotretan.
  • Blur : Kekaburan seluruh atau sebagian gambar karena gerakan yang disengaja atau tidak sengaja pada saat pemotretan dan efek besar kecilnya diafragma.
  • Bottom light : Cahaya dari bawah objek, biasa juga disebut ‘base light’. Biasa digunakan sebagai cahaya pengisi dari arah depan. Fungsinya mengurangi kontras cahaya utama.
  • Bounce Flash : Sinar pantul. Pancaran cahaya tidak langsung yang berasal dari sumber cahaya (lampu kilat).
  • Bracketing : Suatu teknik pengambilan gambar yang sama dengan memberikan kombinasi pencahayaan yang berbeda-beda pada suatu objek (disamping pengukuran pencahayan normal).
  • Built-in diopter : Pengatur dioptri (lensa plus atau minus) yang sudah terpasang pada pembidik kamera. Biasanya digunakan oleh fotografer berkacamata.
C
  • C : Continuous, Fungsinya menyatakan penggunaan bidikan gambar secara beruntun dengan kecepatan tertentu (biasanya 3 bingkai per detik).
  • Candid camera : foto atau potret yang dibuat dengan cara sembunyi-sembunyi.
  • CCD : Charge Couple Device, yaitu chip pengganti filmyang digunakan pada kamera digital untuk merekam gambar (citra)
  • Center of focus : pusat perhatian. Sering juga disebut center of interest atau focus of interest.
  • Center weight : pengukuran pencahayaan yang tertuju hanya pada 60 persen daerah tengah gambar (bidang) foto.
  • Coating : pemberian suatu lapisan tipis pada permukaan lensa. Berfungsi untuk menahan pantulan cahaya dan melindungi lensa dari berbagai bahaya jamur.
  • Cold tone : warna yang bernada dingin; berwarna biru kelabu dengan nada warna ringan.
  • Color balance : keseimbangan warna.
  • Continuous light : lampu kilat yang digunakan untuk memotret; cahayanya dapat menyala terus menerus(berulang-ulang).
  • Contrast : kontras. Secara umum kontras diartikan sebagai perbedaan gradasi,kecerahan, atau nada (warna) antara bidang gelap (shadow) dengan bidang terang, atau warna putih yang mencolok sekali pada objek.
D
  • Density : densitas atau kepekatan dalam fotografi. Semakin pekat suatu warna, semakin gelap dan berat warnanya.
  • Depth : kedalaman, yaitu efek dimensional yang timbul karena ada perbedaan ketajaman.
  • Diaphragm : diafragma, yaitu lubang pada lensa kamera tempat cahaya masuk saat melakukan pemotretan.
  • Distortion : distorsi atau penyimpangan bentuk. Biasanya terjadi pada pemotrtan dengan lensa sudut lebar.
F
  • Fill in Flash : Lampu kilat pengisi. Dalam kondisi pemotretan yang tidak memerlukan lampu kilat
  • Film : Media untuk merekam gambar.
  • Film Frame Counter : Penghitung jumlah bingkai film. Pendeteksi berangka yang menunjukkan jumlah film yang sudah terpakai.
  • Film transparency : Slide warna atau color reversal film, yaitu film positif yang biasa digunakan untuk keperluan iklan, pers, dll.
  • Filter : Penyaring dalam bentuk kaca (atau bahan lain yang tembus cahaya) yang dipasang pada ujung tabung lensa.
  • Fix Lens : Lensa fix, yaitu lensa yang memiliki panjang fokus (titik api) tunggal, sudut pandangnya tetap.
  • Flash : Lampu kilat, yaitu jenis lampu buatan yang mampu menyediakan cahaya yang bisa dikendalikan.
  • Flash exposure compensation : Kompensasi pencahayaan lampu kilat, yaitu cara membuat alternatif pencahayaan lebih atau kurang dengan menggunakan lampu kilat.
  • Focus ring : Titik api atau pertemuan berkas sinar/cahaya melalui lensa setelah berbias atau dipantulkan.
  • FPS : singkatan dari frame persecond, yaitu satuan pengambilan gambar dalam gambar per detik.
G
  • GN : Singkatan dari guide number, yaitu kekuatan daya pancar cahaya lampu kilat yang merupakan perkalian antara jarak (dalam meter atau feet) dan diafragma.
H
  • High angle : pandangan tinggi. artinya, pemotret berada pada posisi yang lebih tinggi dari objek foto.
  • High-Key photo : sebutan untuk suatu foto yang didominasi nuansa putih.
  • High light : bagian-bagian yang terang pada sebuah foto karena pantulan sinar.
  • Honeycomb : Perangkat atau alat tambahan berbentuk seperti sarang tawon.
  • Hot shoe : sepatu panas. terdapat pada bagian atas kamera, berfungsi untuk memasang lampu kilat elektronik.
I
  • Image : gambar yang terbentuk pada film atau pada tirai pengamat.
  • Incident light metering : Pengukuran cahaya jatuh, yaitu mengukur kuat cahaya yang menerangi objek.
  • Infinity : jarak tak terhingga dengan tanda pada skala jarak.
  • Infrared : inframerah, yaitu sinar merah diluar spektrum.
  • ISO : singkatan dari international standart organization.
J
  • JIS : singkatan dari japan industrial standart, yaitu ukuran kepekaan film, seperti asa digunakan di Jepang.
L
  • Lens : Lensa, yaitu alat yang terdiri dari beberapa cermin yang mengubah benda menjadi bayangan yang bersifat terbalik, diperkecil, dan nyata.
  • Lens Hood : Tudung lensa yang digunakan untuk menutupi elemen lensa terdepan dari cahaya yang masuk secara frontal.
  • Light contrast : Kontras cahaya, yaitu tingkat kepekaan cahaya yang dihasilkan oleh suatu sumber cahaya.
  • Light meter : Pengukur kekuatan sinar. Biasa dipakai dalam pemotretan untuk menentukan besar diafragma atau kecepatan pada suatu kondisi pencahayaan.
  • Long Shot : Sudut pandang yang lebar yang memberi perhatian lebih pada objek pemotretan dengan cara memisahkannya dari latar belakang yang mungkin mengganggu.
  • Low angle : Pandangan rendah, yaitu sudut pandang dalam pemotretan dengan kedudukan pemotret lebih rendah dari objek pemotretan. Menghasilkan gambar seolah-olah objek lebih tinggi dari aslinya.
  • LT : Long time Exposure, sama dengan pencahayaan panjang misalnya 2 detik atau lebih.
M
  • Macro : Makro, saran untuk pemotretan jarak dekat. Makro akan menghasilkan rekaman objek (pada film) yang sama besar dengan objek aslinya (1:1).
  • Macro Lens : Lensa makro, yaitu lensa yang digunakan untuk memotret objek berukuran kecil atau pemotretan jarak dekat (mendekatkan objek).
  • Magnification : Pembesaran. Diukur dari gambar film dengan perbandingan ukuran asli objek.
  • Main light : Sinar utama dalam pemotretan yang biasanya berasal dari depan objek. Biasanya digunakan untuk memunculkan bentuk atau wajah objek.
  • Medium shoot : Pandangan yang lebih mengarah kepada suatu tema pokok dengan latar belakang yang agak dihindari.
  • Metering : Pola pengukuran cahaya yang biasanya terbagi dalam 3 kategori : center weight, evaluative/matrix dan spot
  • Metering center weight : Pola pengukuran cahaya menggunakan 60 persen daerah tengah gambar
  • Metering matrix : Pola pengukuran cahaya berdasarkan segmen-segmen dan persentase tertentu
  • Metering spot : Pola pengukuran cahaya yang menggunakan satu titik tertentu yang terpusat.
  • MF : singkatan dari manual focus, yaitu cara penajaman atau pemfokusan yang dilakukan secara manual.
  • Microphotography : yang menggunakan film berukuran kecil, dengan bantuan mikroskop.
  • Monopod : sandaran atau penyangga kamera berkaki satu. Berfungsi membantu menahan kegoyangan. Sering pula disebut “unipod”
N
  • ND Filter : Filter ND, yaitu filter yang berfungsi menurunkan kekuatan sinar sebanyak 2 sampai 8 kali.
  • Nebula Filter : Filter yang menghasilkan gambar dengan efek pancaran sinar radial yang berpelangi.
  • Normal lens : Lensa berukuran normal berfokus panjang, 50 mm atau 55 mm, untuk film berukuran 35 mm. Sudut pandangnya sama dengan sudut pandang mata manusia.
O
  • Optical Sharpness : ketajaman optis, yaitu suatu ketajaman yang dapat dicapai karena lensa berkualitas baik.
  • Optik : berkenaan dengan penglihatan (cahaya, lensa, dsb)
  • Overexposure : kelebihan pencahayaan. Bagian shadow tampak pekat (tanpa detail) sehingga negative tampak hitam total.
  • Overhead lighting : sinar dari atas. Lampu atau penyinaran yang dibuat untuk menyinari objek dari atas.
  • Override : Penyimpangan dari pengaturan otomatis.
P
  • Polarizing Color Filter : Filter yang terdiri dari selembar polarisator kelabu dan polarisator warna, terdapat berbagai kombinasi warna sehingga dapat digunakan untuk efek-efek tertentu.
  • Polarizing Conversion Filter : Filter terdiri dari selembar polarisator dengan filter konversi warna (85B).
  • Polarizing Fider Filter : Filter yang terdiri dari dua filter PL linier yang digabung menjadi satu.
  • Polarizing Circular Filter : Filter yang dibuat dari lembaran polarisator linier dan keeping quarter wave retardation, dilapi di antara dua gelang filter.
  • Polarizing Filter : Filter polarisasi, dipakai untuk menghilangkan refleksi dari segala permukaan yang mengkilap.
  • Pop Up Flash : Lampu kilat kecil terbuat atau menyatu dengan kamera.
R
  • Rana : Adalah tirai yang menggantikan fungsi penutup manual di bagian depan lensa, besar kecilnya dapat diatur sesuai kebutuhan.
  • Rana Celah : Rana celah vertical dan horizontal dan terletak pada kamera.
  • Rana Pusat : Rana yang terletak pada lensa, berdampingan dengan diafragma.
  • Rembrandt Lighting : Cahaya yang berasal dari jendela atau sering juga disebut window lighting. Cahaya yang datang dari sudut 45 derajat.
  • Remote : Alat yang memungkinkan fotografer melakukan penekanan shutter dari jarak jauh dengan penghubung arus tanpa kabel.
  • Resolution : Daya pisah. Suatu sifat lensa yang berdaya urai dengan kemampuan menyajikan detail kehalusan gambar sesudah film dikembangkan (diproses).
  • Retouch : Mengubah, sifatnya memperbaiki atau menambah warna dengan menggunakan tangan atau kuas, atau juga pada masa ini dengan komputer seperti melukis sehingga menghasilkan gambar yang baik dan tanpa cacat seperti sebelumnya.
  • Reverse Adapter : Suatu alat penyambung yang digunakan untuk memotret saat menggunakan lensa kamera yang dibalik sehingga elemen belakang lensa menghadap ke objek.
S
  • Second Curtain Sync : Fasilitas untuk menyalakan lampu-kilat sesaat sebelum rana menutup.
  • Self Adjusting : Penyesuaian (diri).
  • Self Timer : Penangguh waktu. Sebuah tuas yang digunakan untuk keperluan memperlambat membukanya rana kamera sekalipun tombol pelepas kamera telah ditekan.
  • Sepia Toner : Pewarna coklat/sawo.
  • Sequence : Sekuen. Satu seri dari beberapa jepretan (shot) yang meliputi suatu kejadian yang sama. Setiap jepretan hanya berbeda dalam hitungan detik.
  • Sharpness : Ketajaman film, yaitu suatu kemampuan film untuk merekam setiap garis dari pandangan yang dipotret dengan ketajaman yang baik.
  • Side Lighting : Sinar dalam pemotretan yang datangnya dari arah samping kanan atau kiri – 90 derajat dihitung dari sudut pandang kamera.
  • Single Lens Reflect : Refleks lensa tunggal (RLT), adalah kamera yang memiliki satu lensa untuk membidik yang menggunakan cermin dan prisma.
  • Single Point Reading : Suatu pembacaan pengukuran dalam pencahayaan yang dilakukan hanya pada satu titik atau bagian tertentu yang terpenting dari sebuah objek foto.
  • Slave Unit : Mata listrik yang menyalakan lampu-kilat karena pulsa yang dihasilkan oleh menyalanya lampu-kilat lain.
  • Small Format Camera : Kamera format kecil yaitu kamera jenis SLR (Single Lens Reflect) yang menggunakan film berukuran 35 mm namun fleksibel dan enak dipegang serta ringan.
  • Snapshoot : Bidikan spontan, tanpa modelnya diatur terlebih dahulu.
  • Snoot : Suatu alat berbentuk kerucut yang berlubang pada ujungnya dan digunakan untuk memperkecil penyebaran cahaya dari lampu kilat studio.
  • Soft Focus Len : Lensa yang berdaya lukis lembut.
  • Sonar Autofocus : Sistem otofokus yang bekerja berdasarkan perjalanan bolak-balik suara sonar – dari kamera ke objek kembali ke kamera.
  • Special Effect : Efek khusus dengan menggunakan teknik tertentu.
  • Spectrum : Berkas sinar yang terlihat oelh mata, terpecahkan oleh pembiasan prisma dalam warna-warni.
  • Speedlight : Lampu-kilat yang mempunyai kecepatan menyala tinggi atau cepat.
  • Speedo Solarisasi : Suatu teknik kamar gelap versi lain dari tehnik solarisasi (efek sabattier) pada film ortholith yang akan memberikan suatu efek gerakan yang cepat (speedo).
  • Stereo Camera : Kamera berlensa dua yang menghasilkan dua foto sekaligus.
  • Still Life : Berarti lukisan atau pemotretan benda mati. yang khusus menempatkan benda-benda kecil buatan manusia sebagai objeknya.
  • Subtractive : Sistem penyusunan balans warna dengan mengurangi unsure warna, suatu kebalikan dari additive atau menambahkan.
  • Super Wide Lens : Lensa bersudut super lebar yang biasa digunakan untuk pemotretan arsitektur, interior, eksterior, pemandangan, dll.
T
  • Table-Stand : Kaki tiga (tripod) kecil. Sandaran kamera yang membantu menahan goyang yang dipakai di atas meja.
  • Texture : Tekstur, sifat permukaan atau sifat bahan, merupakan elemen seni visual yang sangat penting karena mampu memberi kesan “rasa” seperti halus, kasar, mengkilat, dll.
  • Tele Converter : Lensa tambahan yang dipasang di antara lensa asli dan tubuh kamera, yang dapat mengubah lensa normal menjadi tele dan lensa tele menjadi tele panjang.
  • Tele Lens : Lensa tele yang digunakan untuk memperbesar objek yang akan difoto. Lensa ini dapat digunakan untuk memperoleh ruang tajam yang pendek.
  • Test Strip : Suatu cara untuk mendapatkan hasil cetakan yang baik (normal) yang dilakukan dengan cara membuat pencahayaan bertingkat pada saat mencetak sebelum mencetak sesungguhnya.
  • Tilt Head : Kemampuan kepala lampu-kilat untuk dapat diputar. Fungsinya untuk mendapatkan efek pencahayaan yang lembut dengan cara memantulkan terlebih dahulu cahaya yang keluar dari lampu-kilat.
  • Timer Switch : Pengukur waktu yang akan memutuskan aliran listrik pada akhir hitungan yang telah ditentukan.
  • Top Light : Cahaya (dari) atas. Cahaya yang berasal dari atas objek. Biasanya digunakan untuk menerangi bagian atas kepala model yang akan difoto.
  • Transparan :Tembus pandang ialah permukaan suatu benda yang tidak menghambat pandangan untuk melihat benda di belakangnya. Kaca dan plastik misalnya bersifat tembus pandang.
  • Translusen : Tembus sinar. Namun kita tidak biasa melihat benda yang berada di belakang benda yang translusen tersebut. Misalnya kaca es, kaca buram, kaca susu, plastik suram, dsb.
  • Transparancy : Transparan, gambar tembus, slide atau film positif.
  • Tripod : Kaki-tiga. Suatu alat yang digunakan untuk menyangga kamera yang berbentuk kaki-tiga, yang dapat dipanjangkan dan dipendekkan sesuai keinginan (terbatas).
  • Tripod Socket : Tempat (ulir) untuk tripod. Suatu bagian di kamera, biasanya berlubang dengan ulir di dalamnya, yang berguna untuk tempat memasang tripod atau kaki-tiga kamera.
  • Through the Lens Metering : Sistem pengukuran cahaya melalui lensa. Biasa juga disebut OTF (Off the Film Metering).
  • Tungsten Film : Film yang khusus diperuntukkan bagi pemotretan yang dilakukan dengan cahaya buatan dengan lampu biasa atau photo-flood, namun juga tetap dapat dipakai untuk pemotretan di bawah cahaya alami.
  • Twin Lens Reflex : Refleks Lensa Kembar. Kamera yang mempunyai dua lensa.
V
  • Vario Focal Lens : Lensa zoom. Lensa yang mempunyai panjang focus yang dapat diubah-ubah atau dapat bergeser.
  • Vario Lens : Lensa vario atau sering disebut sebagai lensa zoom. Yaitu sebuah lensa yang memiliki jangkauan panjang focus yang bervariasi atau dapat diubah-ubah.
  • Vertical Grip : Alat pelepas rana untuk pengambilan gambar secara vertikal tanpa harus memutar tangan.
  • View Camera : Kamera yang menggunakan film format besar dan digunakan untuk keperluan pemotretan yang memerlukan detail tajam.
  • View Finder : Jendela bidik. Bagian dari kamera yang berfungsi sebagai tempat mata melihat bayangan benda yang akan diabadikan.
W
  • Waist Level Finder : Pembidik sebatas pinggang.
  • Warm Tone : Bernada warna hangat. Suatu warna yang terasakan tidak terlampau menyilaukan mata, atau berwarna ke arah cokelat gelap ke arah hitam pekat.
  • Watt/ Second (W/S) : Satuan daya pada lampu kilat studio yang dibedakan dengan lampu kilat portable yang menggunakan GN.
  • Wide Angle Lens : Lensa sudut lebar, misalnya lensa 20 mm atau 24 mm. Jenis lensa dengan tubuh pendek yang biasa digunakan untuk memotret sebuah panorama luas atau untuk pemotretan sejumlah besar orang.
  • Wide Shoot : Pemotretan dengan sudut pandang lebar. Biasanya merupakan satu jepretan panjang diawal suatu sekuen.
  • Wireless TTL : Sistem pengukuran lewat lensa tanpa melalui kabel.
  • Worm Eye : Pandangan cacing. Berarti memotret dari sudut pandang permukaan tanah.
Z
  • Zone System : Suatu cara untuk menghasilkan foto dengan tingkat kontras yang dimulai dari nada hitam pekat hingga nada warna putih sekali.
  • Zoom Lens : Lensa zoom. Jenis lensa yang memiliki elemen yang mampu bergerak hingga membuat panjang fokal bervariasi.
  • Zoom Blur : Kekaburan gambar yang disebabkan oleh gerakan zoom pada waktu melepas rana kamera.
  • Zooming Ring : Gelang batas rentang vario pada lensa zoom.
Wah lumayan panjang juga daftarnya. Mungkin saya dan Anda tidak akan bisa menghapal semua istilah ini dalam waktu yang singkat, tapi paling tidak daftar istilah dalam fotografi yang saya buat bisa sedikit membantu. Semoga artikel ini bermanfaat bagi pembaca, dan terimakasih sudah meluangkan waktu untuk membaca artikel ini. :)
Link rekomendasi:

Popular Posts

Sample Text

Followers

Recent Posts